Selamat datang dan selamat berbagi cerita. Menulis adalah awal mula kekreatifan seseorang :)

Kamis, 10 April 2014

Motivasi dalam Hinaan

Banyak orang jika ditanya tentang motivasi hidup, motivasi hidup kamu apa?
lantas menjawab "seperti air yang mengalir"
seseorang pernah berkata "jika air itu mengalir ketempat kotor, apakah masih mau mengikutinya?"
ya sejak ucapan itu terfikir semua tentang prinsip yang salah
hidup memang harus mempunyai motivasi, motivasi yang memicu untuk terus menjadi yang lebih baik

kali ini kita akan membahas sebuah motivasi dari seorang wanita
ia adalah sesosok wanita biasa yang hidup ditengah keluarga yang sederhana
anak pertama dari pernikahan kedua ibunya
ayahnya meninggal ketika ia duduk dibangku sekolah dasar (SD) dan kini ibunya sudah mendapatkan kembali sosok lelaki yang mampu menjadi imam dikeluarganya.

dihari itu (bisa dikatakan hanya untuk sekedar berkumpul bersama kakak dan adik ibunya) seketika membahas tentang perjalanan sekolah anaknya
kakak ibunya berkata "anak kamu mw masuk SMA?" (disini sang adik kaya)
"anak saya ingin masuk sekolah kejurusan (SMK/STM/SMEA) aja langsung, katanya biar cepet dapet kerja entar" sang ibu berkata
lantas sang kakak berkata "AH jika masuk sekolah kejuruan seperti itu tidak bisa kuliah, kalau anak saya mw saya masukin ke SMA biar bisa kuliah"
(pada masanya itu sekolah yang berstatus SMK/STM/SMEA memang tidak bisa untuk lanjut kejenjang Perkuliahan)
ibu berkata dengan sabar "iya baguslah jika anak saya dapat bekerja lebih cepat, dapat membantu berarti"
spontan adik terdiam
pulang kerumah sang ibu bercerita kepada sang anak
seperti percakapan yang telah terjadi tadi

masa Sekolah Menengah Atas (SMA) pun datang 
sesosok anak kecil itu kini menjelma menjadi sesosok wanita yang beranjak remaja
ia kini melanjutkan kesekolah yang berstatus kejurusan (SMK/STM/SMEA)
1 tahun berlalu kini ia beranjak naik kelas 2 (SMK/STM/SMEA)
pernah suatu hari sehabis ia pulang sekolah, ia tidak sengaja melihat sepupu (anak dari kakak ibunya tadi) dari kejauhan
tidak langsung dihampirinya lah seorang gadis itu karena ia ragu
(dalam hati ah masa iya dy itu sepupu saya? dy kan nggak pakai jilbab? lagi pula ibunya kan pernah bilang mau masuk SMA bukan sekolah kejuruan seperti ini)
pulang kerumah wanita ini bercerita kepada ibunya
"bu tadi saya melihat seorang gadis yang mirip sekali dengan anak kakak ibu (sepupu)"
"ah mungkin bukan dia" sang ibu menjawab
lalu sang ayah spontan menjawab "ya mungkin saja memang benar dia"
seketika percakapan mengenai itu berakhir

hari esoknya wanita itu mendapat berita memang benar anak dari adik ibunya masuk sekolah kejuruan tersebut
sontak sang wanita itu kaget, teringat semua ucapan yang dulu dikatakan oleh ibunya 
hingga akhirnya rasa penasaran itu timbul, untuk membuktikan benarkah kenyataannya seperti itu
dicarinya sepupunya itu diantara orang yang ikut MOS (Masa Orientasi Siswa)
karena sang wanita ini banyak teman yang ikut dalam sebuah Organisaisi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan mudah dy menemukan sepupunya tersebut
sontak seketika wanita tersebut berkata dihadapan para peserta MOS dan teman-temannya 
"dy sepupu saya lo...jangan dikerjain"
sang sepupu hanya terdiam dan menundukkan kepala (memang sepupnya itu suka nyombongin diri)
dihari itu MOS berakhir semua peserta MOS sudah pulang
wanita tersebut masih belum pulang masih asik bercerta bersama temannya tadi
tapi disebuah sudut sekolah mata wanita itu tertuju kepada sesosok gadis (sepupunya) yang sepertinya menunggu seseorang
ketika wanita itu berjalan hendak pulang, ternyata sepupunya menghampiri lalu berkata
"makasih ya tadi sudah belain saya, saya kirai mw maluin saya" sepupu berkata
"(dalam hati oh.. ternyata masih ingat dengan ucapan sendiri) kan memang bener kamu itu sepupu saya..lagi pula teman-teman saya itu memang jahil orangnya"
lalu sang sepupu menjawab "iya, tadi saya tidak sama sekali dikerjain"
lanjut pulang dan sampai kerumah sang wanita bercerita kepada sang ibu dan ayah
diceritainnya semua kejadian tersebut tapi wanita itu tidak menceritakan kalau sepupunya berterima kasih atas tindakannya
sontak sang ayah berkata "nah itu lah kalau bicara itu jika, ujung-ujungnya malah termakan omongan sendirikan? ingatlah pelajaran buat kita itu"
sang wanita dan sang ibu menganggukan kepala

akhir kelas 3 datang, wanita itu tidak mengira jika dapat lanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
ya sebuah perkuliahan yang dulu jauh dari harapan
ia tidak menyangka mendapat Beasiswa untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi
sebuah Universitas Negeri telah menunggu kedatangannya
betapa senangnya keluarganya, terkhusus sang ibu dan ayah yang pernah dihina oleh keluarga sendiri
mendengar wanita itu akan berlanjut kuliah di Universitas Negeri sang bibi (kakak dari ibunya) dan anaknya sekarang berprilaku sedikit baik *ingat ya sedikit baik

suatu hari sang bibi berkunjung kerumah nenek yang kebetulan berdekatan rumahnya dengan rumah wanita itu, pada saat itu juga kebetulan ibunya berada dirumah sang nenek juga
tapi disini sang wanita tidak dirumah lagi pergi bersama kakak sepupunya jalan-jalan
sebuah percakapan yang menguras emosi terjadi
sang kakak menasihati "omongin sama anakmu itu, rajin-rajinlah kuliah, syukur-syukur bisa lanjut keluar negeri"
(disini kakak ibunya itu bukan kakak yang menghina tadi ya)
lalu keluarlah suara sang kakak yang suka menghina tadi "ah nggak usah muluk-muluk keluar negeri, kuliah ini aja dapat beasiswa"
sang nenek menjawab " nah kalau dapat keluar negeri berarti dapat beasiswa yang lebih dari itu"
masih ngotot sang kakak yang suka menghina tadi ia berkata "lagi pula orang mw kuliah di luar negeri itu harus pinter bahasa Inggris"
spontan ibu sang wanita berkata "anak saya pinter bahasa Inggris, nilai rapotnya 9 nah...liatlah kalau tidak percaya"
sontak sang nenek menenangkan keadaan yang tersebut
yaa sang ibu hanya berpesan kepada anaknya untuk tetap semangat dan bersabar


jadi intinya sebelum berbicara ingatlah apakah ucapan yang terucap itu pantas diucapkan
fikirkan juga perasaan orang sekitar, bisa jadi yang terucap dimulutmu itu dapat merugikan dirimu sendiri
seperti pepata berkata "mulutmu harimau mu"

so teruslah bangkit dan berusaha
teruslah memotivasi diri jadikan sebuah hinaan adalah cara Tuhan mengarahkan kita kejalan yang terbaik buat kita
manusia itu terlahir bukan untuk di hina
ingat! Tuhan tidak pernah menciptakan manusia untuk dihina
karena Tuhan menciptakan manusia dengan suci tanpa hinaan sekalipun 



Sumber : Hamba Allah 

7 komentar: